Sinar-X merupakan jenis radiasi yang paling banyak ditemukan dalam
kegiatan sehari-hari. Semua sinar-X di bumi ini dibuat oleh manusia
dengan menggunakan peralatan listrik tegangan tinggi. Alat pembangkit
sinar-X dapat dinyalakan dan dimatikan. Jika tegangan tinggi dimatikan,
maka tidak akan ada lagi radiasi. Sinar-X dapat menembus bahan, misalnya
jaringan tubuh, air, kayu atau besi, karena sinar-X mempunyai panjang
gelombang yang sangat pendek. Sinar-X hanya dapat ditahan secara efektif
oleh bahan yang mempunyai kerapatan tinggi, misalnya timah hitam (Pb)
atau beton tebal.
Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
Sinar-X atau sinar Röntgen adalah salah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 10 nanometer ke 100 pikometer (mirip dengan frekuensi dalam jangka 30 PHz to 60 EHz). Sinar-X umumnya digunakan dalam diagnosis gambar medis dan Kristalografi sinar-X. Sinar-X adalah bentuk dari radiasi ion dan dapat berbahaya.
( sumber: http://www.infobelajar.com )
2.
Sejarah
Penemuan Sinar-X
Sinar-X ditemukan pertama kali oleh
fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm C. Roentgen pada tanggal 8 November
1895. Saat itu Roentgen bekerja menggunakan tabung. Dia mengamati nyala hijau
pada tabung yang sebelumnya menarik perhatian Crookes. Roentgen selanjutnya
mencoba menutup tabung itu dengan kertas hitam dengan harapan agar tidak ada
cahaya tampak yang dapat lewat. Namun setelah ditutup ternyata masih ada
sesuatu yang dapat lewat. Roentgen Menyimpulkan bahwa ada sinar-sinar tidak
tampak yang mampu menerobos kertas hitam tersebut.
Pada saat Roentgen menyalakan sumber
listrik tabung untuk penelitian sinar katoda, beliau mendapatkan bahwa ada
sejenis cahaya berpendar pada layar yang terbuat dari barium platino cyanida
yang kebetulan berada di dekatnya. Jika sumber listrik dipadamkan, maka cahaya pendar
pun hilang. Roentgen segera menyadari bahwa sejenis sinar yang tidak kelihatan
telah muncul dari dalam tabung sinar katoda. Karena sebelumnya tidak pernah dikenal, maka sinar ini diberi nama
sinar-X. Namun untuk menghargai jasa beliau dalam penemuan ini maka
seringkali sinar-X itu dinamai juga sinar
Roentgen.
Nyala hijau yang terlihat oleh
Crookes dan Roentgen akhirnya diketahui bahwa sinar tersebut tak lain adalah
gelombang cahaya yang dipancarkan oleh dinding kaca pada tabung sewaktu
elektron menabrak dinding itu, sebagai akibat terjadinya pelucutan listrik
melalui gas yang masih tersisa di dalam tabung. Pada saat yang bersamaan
elektron itu merangsang atom pada kaca untuk mengeluarkan gelombang
elektromagnetik yang panjang gelombangnya sangat pendek dalam bentuk sinar-X.
Sejak saat itu para ahli fisika telah mengetahui bahwa sinar-X dapat dihasilkan
bila elektron dengan kecepatan yang sangat tinggi menabrak atom.
Tergiur
oleh penemuannya yang tidak sengaja itu, Roentgen memusatkan perhatiannya pada
penyelidikan sinar-X. Dari penyelidikan itu beliau mendapatkan bahwa sinar-X
dapat memendarkan berbagai jenis bahan kimia. Sinar-X juga dapat menembus
berbagai materi yang tidak dapat ditembus oleh sinar tampak biasa yang sudah
dikenal pada saat itu. Di samping itu, Roentgen juga bisa melihat bayangan
tulang tangannya pada layar yang berpendar dengan cara menempatkan tangannya di
antara tabung sinar katoda dan layar. Dari hasil penyelidikan berikutnya
diketahui bahwa sinar-X ini merambat menempuh perjalanan lurus dan tidak
dibelokkan baik oleh medan listrik maupun medan magnet. Atas jasa-jasa Roentgen
dalam menemukan dan mempelajari sinar-X ini, maka pada tahun 1901 beliau
dianugerahi Hadiah Nobel Bidang Fisika yang untuk pertama kalinya diberikan
dalam bidang ini. Penemuan Sinar-X ternyata mampu mengantarkan ke arah
terjadinya perubahan mendasar dalam bidang kedokteran. Dalam kegiatan medis,
Sinar-X dapat dimanfaatkan untuk diagnosa maupun terapi. Dengan penemuan
sinar-X ini, informasi mengenai tubuh manusia menjadi mudah diperoleh tanpa
perlu melakukan operasi bedah.
Sinar-X
dapat terbentuk apabila partikel bermuatan misalnya elektron oleh pengaruh gaya
inti atom bahan mengalami perlambatan. Sinar-X yang tidak lain adalah gelombang
elektromagnetik yang terbentuk melalui proses ini disebut sinar-X
bremsstrahlung. Sinar-X yang terbentuk dengan cara demikian mempunyai energi
paling tinggi sama dengan energi kinetik partikel bermuatan pada waktu
terjadinya perlambatan.
Ketika
terjadi perlambatan dan menimbulkan sinar-X, sinar-X yang terjadi umumnya
memiliki energi yang berbeda-beda sesuai dengan energi kinetik elektron pada
saat terbentuknya sinar-X dan juga bergantung pada arah pancarannya.
Sinar-X dapat juga terbentuk dalam
proses perpindahan elektron-elektron atom dari tingkat energi yang lebih tinggi
menuju ke tingkat energi yang lebih rendah, misalnya dalam proses lanjutan efek
fotolistrik. Sinar-X yang terbentuk dengan cara seperti ini mempunyai energi
yang sama dengan selisih energi antara kedua tingkat energi yang berkaitan.
Karena energi ini khas untuk setiap jenis atom, sinar yang terbentuk dalam
proses ini disebut sinar-X karakteristik, kelompok sinar-X demikian mempunyai
energi farik. Sinar-X karakteristik yang timbul oleh berpindahnya elektron dari
suatu tingkat energi menuju ke lintasan k, disebut sinar-X garis K, sedangkan
yang menuju ke lintasan l, dan seterusnya. Sinar-X bremsstrahlung dapat dihasilkan
melalui pesawat sinar-X atau pemercepat partikel.
Pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X, sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua elektrode dalam tabung sinar-X, dan unit pengatur. Bagian pesawat sinar-X yang menjadi sumber radiasi adalah tabung sinar-X. Didalam tabung pesawat sinar-X yang biasanya terbuat dari bahan gelas terdapat filamen yang bertindak sebagai katode dan target yang bertindak sebagai anode. Tabung pesawat sinar-X dibuat hampa udara agar elektron yang berasal dari filamen tidak terhalang oleh molekul udara dalam perjalanannya menuju ke anode. Filamen yang di panasi oleh arus listrik bertegangan rendah (If) menjadi sumber elektron. Makin besar arus filamen IF, akan makin tinggi suhu filamen dan berakibat makin banyak elektron dibebaskan persatuan waktu.
Pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X, sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua elektrode dalam tabung sinar-X, dan unit pengatur. Bagian pesawat sinar-X yang menjadi sumber radiasi adalah tabung sinar-X. Didalam tabung pesawat sinar-X yang biasanya terbuat dari bahan gelas terdapat filamen yang bertindak sebagai katode dan target yang bertindak sebagai anode. Tabung pesawat sinar-X dibuat hampa udara agar elektron yang berasal dari filamen tidak terhalang oleh molekul udara dalam perjalanannya menuju ke anode. Filamen yang di panasi oleh arus listrik bertegangan rendah (If) menjadi sumber elektron. Makin besar arus filamen IF, akan makin tinggi suhu filamen dan berakibat makin banyak elektron dibebaskan persatuan waktu.
Elektron yang dibebaskan oleh filamen tertarik ke anode oleh adanya beda potensial yang besar atau tegangan tinggi antara katode dan anode yang dicatu oleh unit sumber tegangan tinggi (potensial katode beberapa puluh hingga beberapa ratus kV atau MV lebih rendah dibandingkan potensial anode), elektron ini menabrak bahan target yang umumnya bernomor atom dan bertitik cair tinggi (misalnya tungsten) dan terjadilah proses bremsstrahlung. Khusus pada pemercepat partikel energi tinggi beberapa elektron atau partikel yang dipercepat dapat agak menyimpang dan menabrak dinding sehingga
menimbulkan bremsstrahlung pada dinding. Beda potensial atau tegangan antara kedua elektrode menentukan energi maksimum sinar-X yang terbentuk, sedangkan fluks sinar-X bergantung pada jumlah elektron persatuan waktu yang sampai ke bidang anode yang terakhir ini disebut arus tabung It yang sudah barang tentu bergantung pada arus filamen It. Namun demikian dalam batas tertentu, tegangan tabung juga dapat mempengaruhi arus tabung. Arus tabung dalam sistem pesawat sinar-X biasanya hanya mempunyai tingkat besaran dalam milliampere (mA), berbeda dengan arus filamen yang besarnya dalam tingkat ampere.
( sumber: http://blogbabeh.blogspot.com )
2 komentar:
blognya bagus semangat yah 500 visitor :D
visit punya ku juga yah
oke sudahh :)
Posting Komentar